Ricuh, Demo Pendukung MZA Djalal di DPRD

* Tolak SK Mendagri Soal Penunjukkan Pj Bupati

Jember – Ratusan massa dari kubu pendukung MZA Djalal, demo ke Kantor DPRD Jember, Kamis (13/1/2011) dan sempat terjadi kericuhan saat perwakilan massa pendemo diterima di Komisi A DPRD Jember.

Salah seorang pendukung MZA Djalal, yang diketahui sebagai Kades Sumberbaru, Mahfud Tukino, emosi dan tidak bisa mengendalikan diri dengan melempar asbak kepada salah seorang anggota Komisi A yang sedang berbicara.

Sebelumnya, aksi demo di depan kantor DPRD Jember, Jawa Timur ini, massa memaksa masuk untuk bertemu empat Pimpinan DPRD yang dituduhnya sebagai biang ditunjuknya Pj Bupati Jember yang dinilainya cacat hukum.

Emosi massa nyaris tak terbendung. Mereka tetap memaksa masuk kantor DPRD Jember, Jawa Timur, untuk bertemu empat pimpinan dewan setempat. Menurut mereka empat pimpinan itu Saptono Yusuf (Demokrat), Miftahul Ulum (PKB), H Marzuki (PKNU), dan Lukman Winarno (PDIP) telah keliru, melanggar kode etik dan dituduh melanggar tata tertib, karena telah merekomendasi penunjukkan Pj Bupati di depan Gubernur Jatim.

Sesaat sebelum masuk, massa dihalang-halangi oleh aparat Polri yang menjaga jalannya aksi ini. Massa terlihat marah, dan kericuhan tidak terbendung lagi. Saat diterima di Komisi A oleh Abd Halim (PKB), Evi Lestari (PAN) dan Sekwan Bambang Hariono, perwakilan massa ini berbicara dengan nada tinggi terus menerus. Sehingga menyulut emosi Kades Sumberbaru Mahfud Tukino, yang mendukung mati – matian MZA Djalal tersebut saat Pemilukada  dan nyaris tak terkendali.

“Brakkk!!!!”. Sebuah asbak melayang. Nyaris mengenai kepala anggota Komisi A Abd Halim yang duduk di depannya. Sementara Tukino, langsung diamankan polisi untuk dimundurkan. Sudut meja komisi A sempat pecah kacanya, dan jebol di sudut kanan.

Dalam tuntutannya, massa menolak penunjukkan Pj Bupati Jember oleh Gubernur Jatim. Penunjukkan Pj dinilai waktunya tidak tepat. Karena MZA Djalal dinilai sudah divonis bebas di PN Surabaya. Saat itu, JPU belum mengajukan kasasi.

Selang beberapa hari, Bupati terpilih MZA Djalal yang maraih suara 400-an ribu pemilih dari 1.700 hak pilih di Kabupaten Jember ini dinonaktifkan oleh Mendagri. Dan selanjutnya ditunjuk Pj Bupati Jember agar tidak terjadi kekosongan kekuasaan.

Massa menilai penunjukan Pj Bupati cacat hukum, dan menuduh empat Pimpinan DPRD Jember menemui mereka untuk dimintai pertanggungjawabannya. Dan mereka mendesak agar Pimpinan mencabut SK Pj Bupati Jember.

Tetapi sayang, setelah perwakilan pendemo dibolehkan masuk oleh polisi, ke empat pimpinan DPRD tidak bersedia menemui. Alasanya sedang rapat di Surabaya. Akhirnya, perwakilan massa hanya ditemui oleh perwakilan dari komisi A DPRD Jember.

Massa yang terlanjur emosi, mengancam akan datang hari Senin. Mereka sempat ricuh di ruang Komisi A, dan memecahkan salah satu suduh meja sidang Komisi A.

Aksi ini, dengan cepat bisa diredam oleh polisi yang bertugas. Dua anggota DPRD yang semula menemuinya diamankan masuk ke ruang Komisi. Karena tidak terjadi kesepakatan yang diinginkan, mereka mengancam akan datang kembali lagi Senin, untuk memaksa pimpinan DPRD dan massa akhirnya massa membubarkan diri.

Udi Suseno, Korlap Aksi, – Tim Sukses MZA Djalal – mengatakan sebenarnya biang kekisruhan di Jember adalah empat pimpinan DPRD. “Dan tadi Wakil Ketua Komisi A Evi Lestari dan beberapa anggota sudah berjanji untuk mempertemukan kami dengan ke empat pimpinan DPRD Senin tanggal 17 Januari,” ujarnya.

Sementara itu, aksi ribuan massa ini dimulai dari aksi di depan kantor Pemkab Jember, sebelum akhirnya mereka menggelar long mach dengan berjalan kaki menuju kantor DPRD setempat. ki

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *