Membaca atau Menulis Ta’awwudz?

Tulisan ini masih terkait dengan sebuah blog yang dalam beberapa kesempatan pemiliknya berdiskusi dengan saya. Dan isi diskusi kami sebagian sudah saya postingkan dalam blog ini, diantaranya adalah Wahyu dan Ilham dalam Terjemahan dan Wahyu Turun Kepada Selain Nabi?

Dalam sela-sela diskusi kami, ia tampak sekali kehabisan argumen sehingga ia merasa perlu untuk mendiskreditkan saya dengan mengubah wajah dari foto saya. Ada juga gambar-gambar yang ia buat, yang menurut saya tidak pantas dilakukan oleh seorang muslim. Continue reading “Membaca atau Menulis Ta’awwudz?”

Wahyu Turun Kepada Selain Nabi?

Tulisan ini masih menyambung tulisan yang terdahulu mengenai ilham dan wahyu yang nampaknya masih memberikan efek sampai saat ini kepada orang-orang yang sudah kadung taqlid dengan penerjemahan Al-Qur’an versi DEPAG RI. Sampai-sampai ada seorang blogger yang tidak kesampaian untuk membantah apa yang jadi pendapat saya, sehingga merasa perlu untuk mendiskreditkan saya dengan mengubah-ubah foto wajah saya menjadi wajah keledai. Mungkin pengubahan wajah tersebut sebetulnya adalah representasi dari sifat keledai yang ada di dalam diri blogger tersebut. Continue reading “Wahyu Turun Kepada Selain Nabi?”

ILHAM dan WAHYU Dalam Terjemahan

Berawal dari diskusi di blog tetangga tentang ilham dan wahyu, saya jadi kepikiran untuk menulis mengenai hal itu. Tetapi tulisan ini difokuskan pada permasalahan, apakah selain Nabi dapat memperoleh wahyu, atau hanya dapat memperoleh ilham saja? Continue reading “ILHAM dan WAHYU Dalam Terjemahan”

Diskusi: Ahmadiyah di Tengah Kerukunan Umat Beragama

Bulan Ramadhan telah datang. Dalam menyambut kedatangan dan mewarnai bulan Ramadhan ini, HMI Cabang Surakarta membuat serangkaian kegiatan yang bermanfaat.

Setelah melakukan pawai Becak dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan dengan slogan “Shaum Terus Maksiat Jangan”, hari ini Minggu 30 Agustus 2009 HMI Cabang Surakarta mengadakan diskusi yang dinamakan SERABI “Semarak Ramadhan Bersinar ala HMI”. Continue reading “Diskusi: Ahmadiyah di Tengah Kerukunan Umat Beragama”

Kritik Atas Waktu Memulai Puasa dan Waktu Berbuka Puasa

Udah lama pingin banget nulis hal ini. Tetapi baru sekarang aku memberanikan diri. Karena apa yang hendak aku tuliskan, sebetulnya dapat saja dengan mudahnya diragukan kebenarannya oleh para penganut paham Argumentum ad Hominem.

Pasalnya, aku seorang mahasiswa fakultas hukum yang buta akan tafsir agama, memberanikan diri menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits.

Kepada para ahli agama, mohon maaf jika apa yang aku sampaikan ternyata berbeda dengan pendapat Anda.

Ini seputar waktu berbuka puasa dan waktu memulai puasa. Continue reading “Kritik Atas Waktu Memulai Puasa dan Waktu Berbuka Puasa”