Caper, Demonstran Pro Djalal Bakar Diri

* Dua Kali Tak Ditemui Pimpinan Dewan

Jember   – Belum  usai pengusutan pelemparan asbak rokok pada anggota dewan, kini demonstrasi massa pro Djalal-Kusen yang mempersoalkan prosedur penunjukan Pjs Bupati kembali memicu kericuhan dan mencari perhatian.

Karena kesal sudah dua kali demo tapi tidak ditemui Pimpinan DPRD, seorang demonstran dari massa pro Djalal- Kusen Andalas berbuat nekad. Itu dilakukan oleh Jumadi dengan cara menyiramkan sebotol plastik berisi bensin yang diguyurkan ke tubuhnya dan nyaris membakar diri.

“Bapak ingin tahu kalau saya berani mati, akan saya buktikan,” ucap Jumadi di depan Ketua Komisi A M Jufreadi.

Jumadi sebelum menyiram juga diduga  akan meminum bensi itu dan nyaris bunuh diri. Beruntung aksi yang membahayakan itu Jumadi segera diringkus oleh polisi. Tak ayal, dalam proses pengamanan Jumadi untuk ditarik keluar dari ruangan Komisi A itu menimbulkan kegaduhan. Dialog yang sebelumnya menghangat akhirnya memanas.

Agar tidak membuat kacau proses dialog, selain dikeluarkan, Jumadi juga dibawa ke RSUD Soebandi untuk diperiksa kesehatannya.

Sementara perwakilan pendemo dari Asosiasi Kepala Desa, Sugeng yang merupakan Kepala Desa Tanjung Rejo Kecamatan Wuluhan mengatakan, kedatangan demo itu untuk menagih penjelasan pimpinan dewan soal adanya pertimbangan sepihak dalam mengusulkan Pjs Bupati Zarkasi. “Yang jelas, itu sudah menyalahi prosedur

undang-undang dan peraturan pemerintah. Kita minta agar Pjs dicabut kembali oleh pimpinan dan diajukan ke gubernur lagi,” kata Sugeng.

Hal yang sama juga disampaikan Rahmatullah dari pengurus Pemuda Pancasila. “Sumber permasalahan ini ada pada pimpinan dewan, sudah dua kali ini kami dijanjikan untuk bertemu, namun tidak ada buktinya. Tidak ada itikad baik dari pimpinan dan mereka sengaja menciptakan Jember kacau dan tidak kondusif,” timpal Rahmatullah.

Sedangkan Ketua Komisi A M Jufreadi mengatakan, pihaknya sudah menyurati pimpinan dewan untuk mengagendakan pertemuan antara pendemo dengan pimpinan.

Dalam pertemuan dengan demonstran itu pihaknya samasekali tidak mendapatkan surat balasan dari pimpinan dewan. “Kami tidak mendapatkan kabar apapun dari pimpinan, diwakilkan atau tidak kami tidak ada surat apapun,” kata Jufreadi. Dia juga mengaku, setelah berkoordinasi dengan sekretariat dewan, ternyata empat pimpinan dewan sedang tidak berada di kantor dan beralasan ke Surabaya. “Mereka diluar dinas, tidak ada surat, mingkin ada urusan partai,” kata Sekretaris DPRD,

Bambang Haryono.

Soal adanya aspirasi yang sedang dilakukan ratusan massa dari Pro Djalal, itu dianggap bukan kewenangan Komisi A maupun sekretariat dewan.

Menanggapi adanya pendemo yang melakukan aksi nyaris bakar diri, politisi yang juga Ketua Fraksi PKNU turut menyesalkan. “Lagi-lagi kita selalu menjadi sampah, itu sebagai bentuk kekecewaan mereka. Namun kami sangat menyayangkan aksi itu, sebab itu bisa membahayakan diri mereka dan orang lain,” kata Jufreadi.

Dia juga menambahkan, mestinya pihak kepolisian tidak kecolongan kenapa sampai ada demonstran yang membawa barang berbahaya semacam bensin bisa

dibawa masuk. “Polisi harus sweeping dan sterilisasi pendemo untuk antisipasi benda-benda berbahaya, jangan sampai itu terjadi lagi,” tandasnya.ki

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *