HMI Tegal Blokir Jalur Pantura

Tegal, Cybernews. Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Tegal memblokir jalur pantura, tepatnya di sebelah Mapolresta Tegal, Jumat (5/3). Akibatnya, arus lalu lintas tersendat sehingga tejhadi antrean cukup panjang baik dari arah timur (Semarang) maupun arah barat (Jakarta).

Tak hanya itu, mahasiswa juga sempat terlibat aksi dorong-dorongan dengan polisi di depan Mapolresta Tegal. Mereka memaksa masuk agar bisa ketemu langsung dengan Kapolresta Tegal AKBP Drs Ahmad Husni. Untuk membubarkan massa, polisi menurunkan puluhan personel dan satuan satwa.

Aksi tersebut dilakukan para anggota HMI Tegal sebagai wujud penolakan dan kecaman atas tindakan penyerangan aparat kepolisian terhadap kantor Sekretariatan HMI Cabang Makasar. Mereka menilai, tindakan aparat kepolisian tersebut merupakan sebuah bukti pembungkaman terhadap suara mahasiswa.

Sebelumnya, massa datang ke Mapolresta Tegal dengan berjalan kaki. Mereka membawa sejumlah poster dan spanduk berisikan tentang penolakan segala bentuk premanisme yang dilakukan aparat kepolisian.

Sejumlah peserta silih berganti menyampaikan orasi dan kemudian berusaha masuk ke Mapolresta. Namun, upaya tersebut dicegah anggota polisi yang telah membuat pagar betis di pintu gerbang. Akibatnya, aksi dorong-dorongan pun tak dapat dihindarkan.  Untuk menghalau massa polisi menurunkan dua ekor anjing. Tindakan, tersebut justru semakin memancing emosi para peserta aksi. Mereka sempat lari tunggang langgan untuk menghindari gigitan anjing.

Waka Polresta Tegal Kompol Basuki SPd sempat turun langsung untuk menenangkan massa dan sempat meminta sejumlah perwakilan mahasiswa masuk untuk menyampaikan aspirasinya.

Namun, permintaan tersebut tak diindahkan dan para mahasiswa kemudian bergeser ke jalur pantura. Mereka memblokir jalan sehingga arus lalu lintas tersendat. Tak berselang lama puluhan personel polisi kemudian membubarkan dan meminta untuk
kembali ke Mapolres.

Ketua HMI Tegal, Didi Kusairi mengatakan, aksi tersebut merupakan bentuk solidaritas atas tindakan penyerangan oleh aparat kepolisian terhadap sekretariat HMI Cabang Makasar.

Oleh karena itu, sebagai wujud dukungan pihaknya menolak segala bentuk premanisme yang dilakukan aparat kepolisian dan menuntut Polri untuk bisa menjadi mitra masyarakat, menunjukkan kedewasaan dalam menangani berbagai permasalahan serta
meminta maaf kepada anggota HMI Cabang Makasar.

“Polri harus mengusut tuntas pelaku perusakan dan penyerangan terhadap kesekretariatan HMI Cabang Makasar,” tegasnya. Dia juga mengaku kecewa dengan tindakan yang dilakukan anggota Polresta Tegal yang menggunakan anjing untuk mengusir mahasiswa. “Seharusnya aparat kepolisian bisa menjadi mitra masyarakat yang dapat mengayomi segala bentuk asprirasi dari masyarakat,” katanya.

Dalam kesempatan itu, HMI Tegal juga menyerahkan mawar hitam kepada Kapolres sebagai wujud keprihatinan terhadap aksi premanisme dan penyerangan kantor Kesekretariatan HMI Cabang Makasar.

Kapolresta Tegal AKBP Drs Ahmad Husni mengatakan, pihaknya tidak pernah menghalang-halangi dalam upaya penyampaian aspirasi. Asalkan, hal itu dilakukan secara tertib dan teratur. Sebab, polisi merupakan mitra masyarakat. Menurut dia, selaku calon-calon pemimpin bangsa para mahasiswa seharusnya bisa menjaga situasi tetap kondusif. Ia selaku pimpinan meminta maaf kalau ada kesalahan yang telah dilakukan.

Setelah mendapatkan penjelasan dari Kapolresta Tegal, massa kemudian membubarkan. Untuk menjaga ketertiban para peserta aksi kemudian diantar dengan menggunakan truk Dalmas.

( Wawan Hudiyanto / CN12 )

http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2010/03/05/48582/HMI-Tegal-Blokir-Jalur-Pantura