Kader HMI Kok Tidak Bisa Membaca Bagaimana Mau Menulis?

Terasa geli memang. Namun kenyataan tidak perlu ditutupi. Saya geli membaca pertanyaan Admin PBHMI di Facebook:

PBHMI.Org : statement yang mana bung? bisa tunjukkan di paragraf dan kalimat yang mana? (Bisa dibaca disini)
Ini menandakan bahwa masih sangat banyak kader HMI yang tidak bisa membaca. Yang muncul di facebook PBHMI.Org itu adalah potongan artikel Bung! Bukan artikel keseluruhan!

Membaca saja sulit, Apalagi Menulis!
Membaca dengan teliti itu perlu. Jika tidak dilakukan maka bagaimana kita bisa menulis?

Pernyataan tersebut berlaku secara umum maupun secara khusus. Secara umum jelas artinya sangat luas. Namun secara khusus, sebagai contoh kecil saja, saya tidak mungkin bisa menulis di situs ini jika tidak membaca petunjuk menulis di PBHMI.Org. Entah apa banyak kader tidak punya mata? atau mungkin yang matanya sudah terganggu dengan harum ketupat lebaran?

Jika tidak bisa membaca panduan menulis di situs ini entah berapa banyak uang yang harus dikeluarkan untuk biaya ke warnet. Beruntung mata ini masih saya pakai (bukan hanya disimpan baik-baik).

Membaca itu penting

Di komisariat kita belajar membaca pergerakan dari organisasi lain, baik yang menjadi teman ataupun yang menjadi kompetitor. Lebih luas lagi kita harus dapat membaca keputusan para pejabat kampus. Lebih luas lagi membaca berbagai konspirasi busuk para penguasa dan konglomerat penghisap.

Menulis adalah senjata HMI

Membaca lalu menulis

Menulis kemudian menjadi senjata yang kita angkat setelah membaca. Menulis dan membaca seperti berlatih perang. Membaca mirip dengan melatih keterampilan menembak, menulis itu berarti mengangkat senjata. Kita harus belajar menjadikan tulisan sebagai senjata.

Dan itu tidak mungkin kita lakukan jika kita tidak mampu membaca!

NB: Cari-cari kategori artikel ternyata tidak ada kategori tulisan singkat. Maka kategori mencela kader juga bisa dipastikan tidak ada (Piss!)

HMI dan Budaya Menulis: Menjadikan Menulis Sebagai Bagian Dari Perjuangan

Rekomendasi film: the baader meinhof complex dan sophie scholl

Menulis adalah alat salah satu alat perjuangan. Menulis adalah alat untuk mendidik masyarakat. Menulis harus menjadi bagian keseharian dari kehidupan kader. Menulis adalah bentuk rasa syukur atas ilmu yang telah kita terima. Menulis adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari perjuangan organisasi mahasiswa seperti HMI.

Sedikit sebagai masukan untuk kajian diskusi di Komisariat kita bisa membedah film : the baader meinhof complex dan sophie scholl.

SophieScholl.DVD

Keduanya dapat membantu kita memahami bagaimana menulis menjadi bagian yang sangat dekat dengan perjuangan. Bagaimana menulis dapat menjadi media, dan pada film the baader meinhof complex kita bisa melihat bagaimana kehilangan menulis sangat berpengaruh pada gerakan yang sedang dijalankan.

Membangun budaya menulis dapat dilakukan dengan banyak cara. Salah satu caranya adalah melakukan bedah film.

Selamat menonton. Untuk menulis.

DVD bisa didapatkan di toko-toko DVD (bajakan) kesayangan anda.