Bail Out Bank Century, Cermin Retak Perbankan Kita?

Bank Century mendadak jadi berita panas lagi dalam beberapa hari terakhir. Pangkal soal awalnya adalah pembengkakan dana jaminan yang dikucurkan Lembaga Penjamin Simpanan. Dari prediksi awal Rp 600-an miliar mencelat menjadi Rp 6,7 triliun.

Setelah itu, isunya melebar kemana-mana. Dari mulai BPK hingga akhirnya Wapres urun keriuhan.

BPK bilang ada penyimpangan. Jusuf Kalla bilang dirinya dilaporkan setelah para pihak mengeluarkan dana talangan. Makin gemuruh karena soal kepatutan dilakukan bail out juga diperdebatkan.

Pihak BI bilang penalangan harus dilakukan karena penutupan Century bisa berakibat sistemik. Maksudnya, akan banyak bank lagi yang ikutan gugur. Sejumlah pengamat menganggap kasus Century tidaklah sistemik hingga LPS tidak layak memberi talangan. Kalla lebih keras lagi. “Ini perampokan.Kriminal,” katanya kepada media massa.

Dari penonjolan yang dilakukan media massa terhadap kasus ini, ada beberapa hal yang menarik.

Sistemik atau Bukan?
Pertama, soal gangguan sistemik. Media banyak memberi tempat kepada pernyataan-pernyataan yang menyebut bahwa kasus Bank Century tidaklah bersifat sistemik. Hal ini seperti mengecil-ngecilkan situasi yang terjadi pada November 2008, yakni tatkala bank ini mulai diterpa isu dan akhirnya ternyatakan telah kalah kliring.

Ketika itu, perbankan nasional memang tengah mengalami pengetatan likuiditas. Ini sejatinya sudah terasakan sejak September 2008. Sebagaimana dikutip dari okezone 3 September 2008, Direktur Biro Riset Infobank Eko B Supriyanto mengatakan, terbatasnya likuiditas yang terjadi saat ini menyebabkan bank cenderung menaikkan suku bunga simpanan (tabungan dan deposito). Ketatnya likuiditas dipicu oleh ekspansi kredit yang terlampau tinggi sedangkan menaikkan suku bunga dilakukan untuk menjaga likuiditas bank agar tidak mismatch akibat kredit yang mengucur terus menerus.

Terkait itu, media juga seperti melupakan bahwa pada November 2008 itu telah berkembang isu-isu mengenai sejumlah bank yang berada dalam pengawasan ketat karena kabarnya kalah kliring. Salah satu yang diisukan itu adalah bank Century. Ketika itu, ekonom BNI Tony Prasetiantono menyatakan ketidakpastian harus segera diakhiri.

Menurut dia sebagaimana dikutip harian Pelita (15/11), Kalau dibiarkan akan menjadi sistemik. Krisis depresi dunia pada tahun 1929 awalnya dari rumor di Austria ada bank mau bangkrut, ya, semacam kalah kliring. Kalau kalah kliring akibatnya bisa di-rush. Jadi, pemerintah atau BI harus cepat agar tidak terjadi persepsi yang berlebihan di masyarakat melakukan rush. Karena bank sekuat apapun, kalau di-rush banyak orang akan bangkrut, tuturnya. Banyaknya isu yang berseliweran diakui oleh pihak BI dalam rilisnya bernomor No. 10/58/PSHM.

Hilang atau Tidak?
Kedua, ada banyak wacana yang menyebut penalangan itu merugikan negara. Sebab sejumlah pihak menyebut duit itu bakal amblas, sebagaimana halnya dalam kasus BLBI jilid I yang tak tuntas itu. Benarkah bakal amblas?

Duit yang dikucurkan LPS ke Century bertujuan untuk menambal kecukupan modal (CAR) agar mencapai sekurang-kurangnya 8% sebagaimana dipersyaratkan BI. Pengucuran ini dilakukan seiring dengan penarikan dana pihak ketiga. Apa artinya ini?

Selama Bank Century tidak ditutup, dana LPS bakal aman-aman saja. Selama tidak dipaksa menjual segera, dana LPS juga tidak bakal menciut secara drastis. Jika dikelola secara profesional, bank Century nantinya bisa dijual lagi dan LPS niscaya tak bakal rugi besar, malah bisa untung, sebenarnya.

Karena kini pengelolaan Bank Century sudah ditangan LPS sebagai pemilik, kecil kemungkinan adanya pengucuran dana ke pihak ketiga yang berasal dari rekening fiktif atau pihak terafiliasi yang harus bertanggung jawab (para pemilik Century sebelumnya).

Dua hal ini yang membedakan dengan situasi BLBI I. Ketika itu, BI hanya sibuk mengucurkan dana talangan, sementara manajemen bank tetap di tangan pemilik lama. Otomatis, banyak penggelapan. Selain mengucurkan dana ke pihak terafiliasi, sejumlah bankir malah menggelontorkan dana talangan itu ke sejumlah rekening fiktif.

Kriminal atau bukan?
Miss match Bank Century belakangan ketahuan karena pemilik dan direkturnya bermain pat gulipat dengan dana nasabah. Terkait di dalamnya soal adanya lembaga keuangan milik pemilik yang menjalankan praktik kontrak investasi yang tak dilindungi regulasi.

Apa yang dilakukan manajemen dan pemilik jelas kriminal. Namun, kali ini tak ada yang namanya MSAA, MRNIA atau APU. Jadi, karena kriminal para pemilik dan pengelolanya bisa langsung dijebloskan ke penjara. Salah satu direkturnya sudah divonis, beberapa lagi masih dalam penuntutan.

Ini jelas berbeda dengan kasus BLBI I, dimana sebagian besar pemiliknya bisa lolos meski sudah menggasak dana talangan BLBI secara vulgar sebgaimana dilaporkan dalam audit BPK tahun 2000. Para kriminal BLBI I itu mendapat ‘perlindungan’ dari berbagai pihak, termasuk partai Golkar di parlemen, partai yang dipimpin oleh Kalla sendiri.

Yang masih kurang adalah soal pihak-pihak yang harus bertanggung jawab. Di luar pemegang saham publik, masih ada pemilik saham keluarga dan institusi di luar Robert Tantular. Sejauh ini, pihak-pihak itu belum didalami secara lebih khusus. Intinya, jangan berhenti pada Robert.

Memburu Siapa?
Meledaknya kali kedua soal Century bertepatan dengan masa SBY mulai mengamati para calon menterinya. Tak urung ini menimbulkan spekulasi bahwa ada motif politik turut bermain. Siapa yang diincar?

Tak terlalu susah untuk menebaknya. Sepertinya, ada kesan kuat, Sri Mulyani mau dihabisi. Sumber berpolitik menyebut, yang ngebet ingin menggusur Sri Mulyani adalah pihak-pihak korporasi yang merasa bisnisnya terus diganjal dan atau dihambat oleh kebijakan-kebijakan Sri Mulyani. Dengan membulan-bulani Sri Mulyani, harapannya ada rasionalisasi yang bisa disodorkan ke SBY untuk menggusur salah satu menteri andalannya itu.

Bahkan, ada yang menyebut, penggusuran Sri Mulyani merupakan paket untuk melemahkan pemerintahan SBY jilid II secara keseluruhan. “Ini bagian persiapan 2014, bro,” kata sebuah sumber menjelskan. Apalagi, kata sumber ini, kasus ini terjadi tatkala Boediono menjadi Gubernur BI. “Paket lengkap,nih,” urainya.

Jadi, “Soal ribut-ribut tanggal pelaporan (Kalla dan Ani–red) hanyalah untuk membesar-besarkan masalah saja. Harusnya ditanyakan kenapa Kalla meributkan tanggal pelaporan itu sekarang. Kenapa tidak pada waktu pemilu? atau waktu sebelumnya? Ini kan aneh,” tandas sumber itu sembari tersenyum simpul.

Kepanikan Gempa Jakarta, Cermin Sosialisasi di Atas Kertas?

Sekitar pukul 14.50 WIB, suasana perkantoran di Jakarta mendadak panik. Gempa bumi yang melanda Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Rabu (2/9) itu membuat ribuan karyawan berhamburan keluar ruangan maupun gedung.

Pemandangan ini dilihat di beberapa kantor di daerah Jalan Medan Merdeka Barat Jakarta, salah satunya di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kemenko Kesra). Ada beberapa rapat yang terpaksa harus dihentikan dan para pesertanya berhamburan keluar ruangan.

Gempa kali ini cukup lama, yakni sekitar 10 menit lebih.

Dari pemandangan ‘kepanikan’ kali ini, ada suatu yang bisa ditarik benang merah, yakni kesiapan masyarakat untuk menghadapi gempa bumi di perkantoran. Kecenderungan untuk menyelamatkan diri dengan langsung berhamburan sepertinya masih banyak dijalani. Padahal, ini bisa menimbulkan bahaya lain semisal cidera lain karena jatuh atau lebih buruk dari itu.

Oleh karenanya, harus ada sosialisasi lebih intensif lagi tentang mitigasi gempa bumi.

Lowongan CPNS LIPI 2009

Bagi yang tertarik ingin menjadi CPNS LIPI, berikut ini ada informasi lowongan di sana.

Syarat-syarat umum :
Warga Negara Republik Indonesia.
Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Memiliki integritas yang tinggi terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tidak Berkedudukan sebagai Calon Pegawai Negeri / Pegawai Negeri di instansi lain.
Tidak berkedudukan sebagai anggota atau pengurus partai politik.
Tidak pernah diberhentikan tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri atau pegawai swasta.
Tidak pernah dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap.
Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia atau negara lain yang ditentukan pemerintah.
Berkelakuan baik.
Sehat jasmani dan rohani.
Selain itu dikenakan juga beberapa syarat khusus untuk CPNS LIPI :
Mempunyai kompetensi yang diperlukan.
Usia minimal 18 tahun. Usia setinggi-tingginya 27 tahun bagi pelamar berpendidikan D3; 30 tahun bagi pelamar berpendidikan D4 dan S1; dan 35 tahun bagi pelamar berpendidikan S2 dan S3. Batasan usia dihitung berdasarkan rencana penetapan TMT CPNS sesuai ketentuan MenPAN yaitu tanggal 1 Desember 2009.
Umur ijasah terakhir setinggi-tingginya 4 tahun untuk ijasah D3 dan D4; 6 tahun untuk ijasah S1, S2, dan S3.
Indeks Prestasi Kumulatif minimal bagi pelamar yang berpendidikan S1, S2, dan S3 adalah 2,75; bagi pelamar yang berpendidikan D3 dan D4 adalah 2,70 dengan skala 4,00.
Dokumen-dokumen yang dipersyaratkan untuk Berkas Lamaran :

Berkas Lamaran utama yang dicetak langsung dari situs SIPC LIPI setelah proses registrasi.
Fotokopi ijasah pendidikan terakhir yang dilegalisir.
Untuk proses penerimaan CPNS, dipersyaratkan Ijasah Pendidikan terakhir, sedangkan Surat Tanda Kelulusan TIDAK BERLAKU.
Fotokopi transkrip nilai pendidikan terakhir yang dilegalisir.
Fotokopi KTP.
Fotokopi halaman judul dan abstrak tugas akhir / tesis / disertasi.
Bagi yang mempunyai masa pengabdian pada lembaga swasta yang berbadan hukum, harus melampirkan foto copy sah surat keputusan / bukti pengangkatan pertama dan terakhir
Bila ada, bisa juga dilampirkan sertifikat-sertifikat pendukung.
Pilihan unit kerja di bawah LIPI

LIPI merupakan lembaga ilmu pengetahuan multi disiplin dengan 47 satuan kerja yang tersebar di seluruh Indonesia dan meliputi semua bidang kajian ilmu serta administrasi. Untuk itu, sebelum melakukan registrasi pastikan untuk mengetahui detail satuan kerja yang Anda minati melalui halaman FORMASI. Dalam registrasi lamaran, setiap pelamar diberi kesempatan untuk memilih maksimal 3 satuan kerja sesuai dengan urutan prioritas.

Satuan kerja dengan beberapa alamat lokasi menunjukkan bahwa satuan kerja tersebut memiliki beberapa lokasi yang terpisah.

Jumlah lowongan dan syarat IPK minimum

Jumlah lowongan yang dibuka untuk tahun 2009 sebanyak 131 orang (tentatif).

Secara umum IPK minimal untuk CPNS adalah 2,70 untuk D3 dan D4, serta 2,75 untuk S1-S3 dengan skala 4,00. Namun untuk LIPI, akan dilakukan pemeringkatan pada tahap verifikasi administrasi untuk menentukan pelamar yang dipanggil untuk mengikuti ujian tulis sampai sebanyak lebih kurang 20 kali jumlah formasi untuk setiap bidang kompetensi. Sehingga tidak semua pelamar dengan IPK diatas IPK minimum akan dipanggil untuk mengikuti ujian tulis.

Dari hasil pemeringkatan ujian tulis, untuk ujian wawancara akan dipanggil lebih kurang 5 kali jumlah formasi untuk setiap bidang kompetensi.

Kesesuaian bidang studi, profesi, tingkat pendidikan dan satuan kerja yang diminati

Perlu dipahami bahwa setiap satuan kerja membutuhkan personil untuk profesi peneliti, teknisi dan administrasi dari berbagai tingkat pendidikan (D3, D4, S1, S2, S3) dengan berbagai latar belakang kajian ilmu, selain kajian ilmu utamanya. Untuk itu pastikan personil yang dibutuhkan satuan kerja pilihan Anda melalui halaman FORMASI. Perhatikan dan sesuaikan minat dengan spesifikasi khusus (bila ada) yang tertulis.

Meski demikian LIPI tidak menjamin bahwa setiap pelamar akan ditempatkan sesuai dengan formasi di satuan kerja dan / atau lokasi yang diinginkan. Dalam kasus perbedaan pilihan profesi serta posisi penempatan akan disampaikan dan ditanyakan langsung pada tahap ujian wawancara.

Khususnya untuk syarat tingkat pendidikan, tidak diharuskan melamar dengan tingkat pendidikan terakhir. Bila pelamar berminat pada formasi dengan tingkat pendidikan lebih rendah dari yang dimiliki, maka pada kolom PENDIDIKAN TERAKHIR harus dituliskan perguruan tinggi dan ijasah dari tingkat pendidikan formasi tersebut. Perlu diingat bahwa syarat usia dan tahun kelulusan mengikuti ijasah dari tingkat pendidikan yang dipakai untuk melamar !

Untuk pilihan bidang kompetensi, sesuai ketentuan dari BKN pastikan untuk memilih bidang kompetensi sesuai dengan nama jurusan yang tertulis di ijasah. Bagi pelamar yang memilih bidang kompetensi yang berbeda dengan yang tertulis di ijasah akan gugur di tahap verifikasi administrasi !

Perjanjian bagi pelamar

Poin-poin berikut merupakan perjanjian yang berlaku bagi seluruh pelamar CPNS LIPI 2009 :

Sistem Informasi Penerimaan CPNS LIPI ini merupakan satu-satunya informasi dan layanan resmi terkait dengan Penerimaan CPNS LIPI.
Pelamar wajib mengikuti informasi terbaru yang disampaikan melalui situs ini secara berkala.
Kesalahan / kelalaian mengikuti prosedur yang ditetapkan dan berakibat langsung maupun tidak langsung pada pelamar merupakan tanggung-jawab pelamar.
Panitia Penerimaan CPNS LIPI tidak menerima kontak langsung baik melalui tatap muka maupun alat komunikasi lainnya terkait dengan seluruh proses Penerimaan CPNS LIPI.
Pengirim data lamaran dianggap telah membaca dan memahami seluruh proses yang telah ditetapkan.
Bagi pelamar yang dinyatakan lulus seluruh proses seleksi tetapi mengundurkan diri diwajibkan mengganti biaya yang telah dikeluarkan Panitia sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah).
Tahapan dan jadwal penerimaan CPNS LIPI

Tahapan dan batas waktu penerimaan CPNS LIPI adalah :
I. Verifikasi administrasi :
– Pengumuman resmi melalui media massa : 3 September 2009
– Penerimaan registrasi lamaran melalui situs SIPC LIPI : 3-25 September 2009
– Penerimaan Berkas Lamaran dan dokumen pendukung : 3-25 September 2009 (diterima LIPI)
– Verifikasi administrasi oleh Panitia : 10-30 September 2009
– Pengumuman pelamar dipanggil ujian tulis : 3 Oktober 2009
II. Ujian tulis :
– Verifikasi fisik pelamar dipanggil ujian tulis : 8-9 Oktober 2009
– Ujian tulis dan psikotes : 10 Oktober 2009
– Pengumuman pelamar dipanggil ujian wawancara : 13 Oktober 2009
III. Ujian wawancara :
– Wawancara : 15-16 Oktober 2009
IV. Hasil final :
– Pengumuman pelamar diterima : 22 Oktober 2009
– Registrasi ulang dan penyerahan berkas pelamar diterima : 26-30 Oktober 2009
– Pemberkasan dokumen : 1-16 November 2009
– Mulai bekerja : Awal 2010

PERHATIAN :

Jadwal diatas bisa berubah sewaktu-waktu tergantung pada kondisi ! Untuk itu pastikan bahwa Anda selalu melihat situs SIPC LIPI secara berkala.
Sesuai kesepakatan di Rakornas CPNS 2009, ujian tulis untuk CPNS Pusat akan diselenggarakan pada tanggal yang sama. Untuk itu pastikan pilihan Anda sedini mungkin.
Persiapan sebelum mengajukan lamaran

Proses awal registrasi lamaran melalui situs SIPC LIPI merupakan tahapan paling krusial. Proses ini dilakukan sepenuhnya oleh pelamar. Untuk mengurangi kesalahan, pelamar dihimbau untuk mempersiapkan seluruh data dan dokumen pendukung yang diperlukan. Dalam proses verifikasi, panitia tidak memiliki (dan tidak diberi) wewenang untuk melakukan perubahan pada isian Anda. Sehingga ketidaksesuaian antara isian dan berkas lamaran yang dikirimkan kemudian akan berakibat pada ketidaklulusan pada tahap I.

Untuk menghemat waktu akses, sebelum mengisi formulir lamaran ini pastikan bahwa Anda telah menyiapkan data-data dan dokumen pendukung minimal, yaitu :

Nomor Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Tahun dan nomor ijasah pendidikan terakhir.
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) transkrip nilai pendidikan terakhir.
berkas dijital pasfoto warna berukuran 200 x 150 piksel dalam format JPEG (dengan nama ekstensi JPG) dan maksimal berukuran sebesar 15 Kb.
Surat elektronik (Email) yang biasa dan selalu Anda akses secara berkala. Informasi khusus akan disampaikan melalui surat elektronik secara langsung.
Judul dan abstrak tugas akhir / tesis / disertasi.
Untuk pelamar lulusan dari luar-negeri, diwajibkan melampirkan Surat Keterangan Akreditasi dari Dikti Depdiknas.
Proses dan prosedur lamaran

Persiapan data yang dipersyaratkan.
Siapkan seluruh data dan dokumen tersebut diatas.
Lakukan registrasi lamaran melalui situs SIPC LIPI (http://cpns.lipi.go.id) dengan meng-klik halaman LAMARAN.
Saat pengisian pastikan untuk mengisi formulir dengan benar dan lengkap sesuai petunjuk tertulis. Kesalahan pengisian sehingga terjadi ketidaksesuaian dengan berkas lamaran yang akan dikirim melalui pos mengakibatkan ketidaklulusan pada tahap I (verifikasi administrasi). Dalam proses pengisian hindari menekan tombol ENTER, sebaliknya pakai tetikus untuk memindahkan kursor ke kolom yang diinginkan. Setelah selesai, tekan tombol KIRIM. Akan segera ditampilkan NOMOR LAMARAN dan KATA-SANDI Anda.
Lakukan LOGIN memakai jendela login di sebelah kiri. Kemudian unggah pasfoto serta revisi isian lamaran bila ada kesalahan.
Bila sudah selesai, tekan tombol KIRIM.
Kembali lakukan proses login. Kemudian setelah memastikan semuanya ditampilkan dengan baik, tampilkan berkas lamaran dengan mengklik tautan CETAK BERKAS LAMARAN. Cetak halaman yang ditampilkan memakai mesin pencetak berwarna.
Tanda tangani berkas lamaran yang telah dicetak dan tulis jumlah dokumen yang dilampirkan. Pastikan untuk melengkapi dengan seluruh dokumen pendukung yang dipersyaratkan serta dokumen-dokumen lain (bila ada).
Jepit seluruh dokumen dengan stapler dan masukkan dalam map / amplop tertutup yang telah ditulis NOMOR LAMARAN di bagian depannya.
Masukkan ke dalam amplop besar tanpa dilipat, kirim melalui pos ke :
Kepala LIPI up Biro Organisasi dan Kepegawaian LIPI
P.O. Box 4324
Jakarta 12190
atau dimasukkan langsung ke dalam kotak Penerimaan CPNS LIPI di :
Meja Resepsionis up Biro Organisasi dan Kepegawaian LIPI
Gd. Widya Sarwono (lt. 1)
Jl. Gatot Subroto 10
Jakarta 12710
Pengecekan status lamaran

Segera setelah registrasi lamaran, setiap pelamar akan mendapatkan NOMOR LAMARAN yang unik. Simpan dengan baik nomor lamaran ini ! Dengan nomor lamaran dan kata-sandi yang dimiliki, para pelamar bisa melakukan revisi atas formulir registrasi sebelum verifikasi administrasi atas lamaran tersebut dilakukan.

Seluruh proses Penerimaan CPNS LIPI bisa dipantau oleh pelamar dan publik secara waktu riil. Data detail proses lamaran (hasil verifikasi, nilai, dsb) bisa diakses hanya oleh pelamar yang bersangkutan melalui jendela login di sebelah kiri dengan memasukkan nomor lamaran dan kata-sandi yang dimiliki. Para pelamar diwajibkan memantau lamarannya melalui situs SIPC LIPI. LIPI tidak bertanggung-jawab atas aneka kesalahan yang diakibatkan oleh kelalaian para pelamar.

Publik bisa mengakses seluruh proses namun dengan pembatasan isi informasi lamaran untuk menjaga privasi para pelamar.

Tahap I : verifikasi administrasi

Proses verifikasi dilakukan langsung segera setelah berkas lamaran diterima oleh Panitia. Verifikasi dilakukan untuk melihat kesesuaian data registrasi yang telah diisi oleh pelamar melalui situs SIPC LIPI dengan dokumen fisik yang telah diterima Panitia.

Pelamar bisa mengakses informasi detail hasil verifikasi melalui halaman pelamar yang bisa diakses melalui jendela login di sebelah kiri dengan memasukkan nomor lamaran dan kata-sandi yang dimiliki. Melalui halaman ini informasi verfikasi per-item bisa diketahui.

Apabila ada item isian yang tidak lolos verifikasi karena kesalahan dokumen fisik yang diserahkan, pelamar masih bisa mengirim ulang dokumen yang kurang / salah dengan disertai Berkas Lamaran yang dicetak langsung dari situs SIPC LIPI selama batas waktu penyerahan dokumen fisik belum terlewati.

Apabila ada item isian yang tidak lolos verifikasi karena kesalahan pengisian oleh pelamar saat registrasi, pelamar masih dimungkinkan untuk melakukan registrasi ulang dan mengirimkan kembali Berkas Lamaran beserta seluruh dokumen pendukung selama batas waktu registrasi dan penyerahan berkas belum terlewati,

Ingat bahwa LIPI TIDAK melayani tanya jawab dalam bentuk apapun terkait dengan lamaran !

Tahap II : ujian tulis dan psikotes

Tahap ujian tulis akan dilakukan sesuai dengan jadwal. Hanya pelamar dengan ranking teratas sesuai jumlah minimal untuk setiap formasi yang ditetapkan yang akan dipanggil untuk mengikuti ujian tulis.

Sebelum tanggal pelaksanaan ujian tulis, seluruh pelamar yang dipanggil ujian tulis diwajibkan hadir di lokasi ujian tulis (yang akan ditentukan kemudian) untuk melakukan verifikasi fisik serta mendapatkan nomor kursi ujian tulis. Jadwal verifikasi fisik dibuka tanggal 8-9 Oktober 2009 (pk. 09:00 – 15:00 WIB). Saat verifikasi fisik, pelamar diwajibkan membawa KARTU PESERTA UJIAN yang dicetak langsung dari situs SIPC LIPI. Kartu Peserta Ujian bisa dicetak dari halaman registrasi masing-masing pelamar setelah login memakai nomor lamaran dan kata-sandi yang dimiliki. Pada halaman registrasi pelamar yang lolos tahap I akan ditampilkan tautan CETAK KARTU PESERTA UJIAN.

Masa ujian tulis adalah 1 (satu) hari kerja bersama-sama untuk seluruh pelamar yang dipanggil.

Waktu pelaksanaan ujian tulis 08:00 – 15:00 WIB. Setiap peserta diwajibkan membawa :

Kartu Tanda Peserta Ujian yang sudah disahkan saat verifikasi fisik sebelum ujian tulis.
Pensil 2B.
Penghapus pensil.
Alas untuk menulis.
Selain itu sangat disarankan untuk membawa bekal makanan dan minuman mengingat keterbatasan penjual makanan dan minuman di sekitar lokasi ujian. Peserta dianjurkan mempergunakan kendaraan umum untuk mencapai lokasi ujian tulis mengingat ketiadaan lahan parkir di sekitar lokasi.
Jenis dan materi ujian tulis :

Tes Pengetahuan Umum (TPU) : materi sama untuk semua peserta.
Tes Bakat Skolastik (TBS) : materi sama untuk semua peserta.
Tes Skala Kematangan (TSK)
Psikotes tertulis.
Setiap materi memiliki bobot : 30 persen (TPU), 30 persen (TBS) dan 40 persen (TSK) dalam total nilai. Sedangkan hasil psikotes akan menjadi rujukan untuk tahapan berikutnya.
Data nilai ujian tulis bisa diakses oleh pelamar yang bersangkutan. Halaman pelamar bisa diakses melalui jendela login di sebelah kiri dengan memasukkan nomor lamaran dan kata-sandi yang dimiliki.

Lokasi ujian tulis yang direncanakan :

LIPI Pusat
Jl. Gatot Subroto 10
Jakarta 12710
Tahap III : ujian wawancara

Wawancara akan dilakukan secara bertahap dalam beberapa gelombang sesuai dengan jumlah pelamar yang akan dipanggil mengikuti wawancara.

Setiap pelamar yang dipanggil untuk mengikuti ujian wawancara harus memperhatikan satuan kerja yang memanggil. Pelamar yang sama bisa dipanggil oleh lebih dari satu satuan kerja. Pada kasus ini, pelamar harus mengikuti seluruh ujian wawancara dari semua satuan kerja yang memanggil.

Lokasi ujian wawancara :

LIPI Pusat
Jl. Gatot Subroto 10
Jakarta 12710
Waktu ujian adalah pk. 08:00 – 18:00 WIB. Detail jadwal setiap satuan kerja dan pelamar yang dipanggil oleh satuan kerja akan ditempelkan di lokasi. Untuk itu setiap pelamar dimohon memastikan jadwalnya masing-masing pada hari pertama tersebut di LIPI Pusat, Jakarta.
Pada saat ujian wawancara, peserta diwajibkan membawa dokumen :

Kartu Tanda Peserta Ujian yang sudah disahkan saat verifikasi fisik sebelum ujian tulis.
Dokumen fisik Tugas Akhir / tesis / disertasi untuk D3/D4/S1/S2/S3.
Surat Pernyataan Ganti Rugi dan meterai Rp. 6.000,- (1 lembar). Surat Pernyataan harus diambil dari halaman e-BERKAS dan dicetak sendiri.
Kelulusan CPNS LIPI

Pengumuman pelamar yang diterima dan proses selanjutnya yang harus ditempuh akan diumumkan kemudian. Data detail seluruh proses lamaran (hasil verifikasi, nilai, dsb) bisa diakses oleh pelamar yang bersangkutan melalui jendela login di sebelah kiri dengan memasukkan nomor lamaran dan kata-sandi yang dimiliki.

Membuat dan memasukkan pasfoto

Bagaimana mempersiapkan pasfoto dijital ?

Pasfoto dijital bisa dibuat dengan mengambil gambar Anda memakai kamera dijital, atau melakukan pemindaian foto konvensional dengan mesin pemindai.
Bagaimana mendapatkan pasfoto sesuai dengan dimensi (150 x 200 piksel) dan ukuran berkas (< 15 Kb) seperti dipersyaratkan ?

Setelah mendapatkan berkas gambar, baik langsung dari kamera dijital ataupun hasil pemindaian, pakai perangkat lunak pengolah foto untuk menyesuaikan dimensi dengan melakukan pengecilan dimensi riil. Untuk mencapai ukuran berkas lebih kecil dari 15 Kb, pastikan bahwa resolusi pasfoto Anda tidak lebih dari 100 dpi.
Bagaimana mendapatkan format JPEG ?

Setelah gambar siap dan sesuai dimensi yang dipersyaratkan, lakukan penyimpanan dalam format JPEG dengan nama ekstensi jpg. Setelah disimpan, pastikan bahwa ukuran berkas kurang dari 15 Kb !
Bagaimana kalau ingin mengganti pasfoto yang telah diunggah sebelumnya ?

Selama proses verifikasi terhadap registrasi Anda belum dilakukan, pasfoto bisa diganti dengan melakukan unggah ulang.
Dengan proses diatas Anda akan siap mengunggah pasfoto Anda untuk melengkapi registrasi lamaran melalui situs SIPC LIPI. Bila Anda masih mengalami kesulitan, silahkan meminta bantuan ke orang-orang di sekitar Anda. Umumnya Anda bisa mendapatkan bantuan dengan mudah melalui toko cuci cetak foto yang menyediakan jasa pencetakan foto dijital, atau para penjaga warung internet terdekat.

Mencetak Berkas Lamaran dan Kartu Peserta Ujian

Berkas Lamaran bisa dicetak setelah data registrasi disimpan. Pastikan bahwa seluruh data dan pasfoto Anda sudah diisikan dengan benar. Setelah login kembali memakai nomor lamaran dan kata-sandi yang dimiliki, klik tautan CETAK BERKAS LAMARAN. Akan ditampilkan halaman siap cetak untuk surat lamaran. Setelah memastikan bahwa data diri, pasfoto dan kode bar ditampilkan dengan benar, silahkan cetak memakai mesin pencetak berwarna pada kertas warna putih ukuran A4.

Untuk Kartu Peserta Ujian, tautan CETAK KARTU UJIAN akan ditampilkan setelah proses verifikasi dan penentuan peserta yang dipanggil selesai. Setelah memastikan bahwa data diri, pasfoto dan kode bar ditampilkan dengan benar, silahkan cetak memakai mesin pencetak berwarna pada kertas warna putih ukuran bebas (selama seluruh bagian Kartu Peserta Ujian tercetak).

Apabila hasil cetakan terlalu besar / kecil dari ukuran kertas A4, lakukan perubahan ukuran font pada perambah yang dipakai !

Latar belakang SIPC LIPI

Terkait dengan perubahan proses penerimaan CPNS secara umum oleh MenPAN / BAKN sejak 2004, LIPI sebagai salah satu lembaga pemerintah mendukung penuh sistem baru tersentralisasi yang diberlakukan. Sistem ini ditujukan untuk meningkatkan transparansi proses guna mendapatkan insan-insan muda Indonesia terbaik sebagai abdi pelayan masyarakat di masa depan.

Khususnya untuk LIPI, SIPC sangat relevan terkait dengan status LIPI sebagai lembaga ilmu pengetahuan utama di Indonesia. Sehingga kemampuan memakai sistem informasi semacam ini bagi para pelamar merupakan syarat mutlak di era informasi ini.

Prinsip dasar implementasi SIPC LIPI

Guna mencapai tujuan diatas, LIPI menganggap perlu untuk mengimplementasikan Sistem Informasi Penerimaan CPNS LIPI – SIPC LIPI berbasis web. Sistem ini memungkinkan seluruh proses dilakukan secara online dan transparan bagi semua pihak terkait (pelamar, panitia dan masyarakat). Untuk itu, sejak proses pengembangan sampai implementasi dipegang beberapa prinsip dasar utama :

Mudah dipakai dan dipelihara oleh seluruh pihak terkait (pelamar, panitia, LIPI).
Berbasis web dinamis.
Permanen : sistem yang bisa dipakai sepanjang tahun.
Transparan : memungkinkan kontrol internal yang ketat dan pencekan ulang antar bagian dan level.
Sekuriti akses di setiap level.
Penanggung-jawab SIPC LIPI

SIPC LIPI dimiliki oleh LIPI dan dikelola oleh Panitia Penerimaan CPNS LIPI. Secara teknis SIPC LIPI dikelola oleh Pengelola Layanan dari Tim Gabungan Jaringan LIPI.
Penanggung-jawab : Sekretaris Utama LIPI
Ketua Pelaksana : Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian LIPI
Teknis SIPC LIPI : – Pelaksana Penanggung-jawab Harian TGJ LIPI
– Pengelola Layanan TGJ LIPI

http://www.cpns.lipi.go.id

Fallacy Argumentum ad Misericordiam

Ingin rasanya menulis pengalaman-pengalaman yang aku jumpai terkait dengan persoalan kesalahan berpikir atau dalam bahasa kerennya “Fallacy”.

Berawal dari rapat harian di HMI Cabang Surakarta. Ketika ada salah seorang peserta rapat harian mengeluarkan pertanyaannya yang menurutku mengandung unsur fallacy. Continue reading “Fallacy Argumentum ad Misericordiam”

Kritik Atas Waktu Memulai Puasa dan Waktu Berbuka Puasa

Udah lama pingin banget nulis hal ini. Tetapi baru sekarang aku memberanikan diri. Karena apa yang hendak aku tuliskan, sebetulnya dapat saja dengan mudahnya diragukan kebenarannya oleh para penganut paham Argumentum ad Hominem.

Pasalnya, aku seorang mahasiswa fakultas hukum yang buta akan tafsir agama, memberanikan diri menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits.

Kepada para ahli agama, mohon maaf jika apa yang aku sampaikan ternyata berbeda dengan pendapat Anda.

Ini seputar waktu berbuka puasa dan waktu memulai puasa. Continue reading “Kritik Atas Waktu Memulai Puasa dan Waktu Berbuka Puasa”

Saat HMI (Tidak) Nongol di Internet

Saya selalu menikmati keberadaan internet. karenanya sempat heran saat tidak bisa menemukan situs organisasi sebesar HMI tidak nongol di internet.

Maksudmu iki opo toh?

Ndak, ralat, sebenarnya bukan kader-kader HMI yang tidak nongol di internet. Kader HMI saya tahu banyak bertebaran di internet. saya malah sempat kagum dengan keberadaan banyak blog yang dibuat oleh teman-teman cabang dan komisariat. Terlalu kagum malah.

Saat banyak orang mencari berbagai informasi mengenai Himpunan Hahasiswa Islam, kegiatan HMI dan lain sebagianya, saya malah tidak menemukan situs PBHMI. Disini saya jadi sadar betul, semakin dekat keberadaan organisasi HMI dengan kampus sebagai basis perjuangan, semakin militan para kader memperjuangkan apa yang mereka anggap benar. <~ bener gak sih?

Saya gak akan mengatakan bahwa semakin ke atas para aktivis mahasiswa semakin mirip seperti macam ompong… tapi kalau seandainya iya.. Tanya kenapa 😀

Fast update: Penting gak penting yang penting nulis…

Gabung ya, nih space PBHMI.Org, semuanya buat kawan-kawan yang mau nulis. Mpublikasikan tulisannya di internet. Secara intelektual gitu lohmasa gak nulis. 😀

Berikut ini adalah contoh posting tidak penting yang dibuat untuk memberi teladan bahwa nulis bisa dlakukan kapan saja dimana saja dan tentang apa saja. 😛

Selamat Datang, Selamat Bercerita!

Transformasi ide, katanya, canggih! Ada banyak orang pintar bercerita. Kader HMI? Tak usah ditanya lagi, bisa lihat bagaimana warung kopi ditongkrongi dengan cerita yang tak habis-habis.

Dari yang paling tua sampai yang paling junior. Semua diceritakan. Saya sendiri sering lupa waktu kala harus bercerita. Dan cerita tidak pernah habis, kadang kita menceritakan sesuatu yang sama, dengan perasaan yang berbeda, saat diceritakan kepada orang yang baru.

Continue reading “Selamat Datang, Selamat Bercerita!”

IJASAH ASIN

IJASAH ASIN  (ASLI DAN INSTAN)

Oleh: Mulyanto

Sebuah kabaret pendidikan yang tidak pernah usai kembali manggung di pentas Perguruan Tinggi di Surabaya. Tema yang diambil bisa dikatakan tidak berubah, bahkan judulnya pun masih berulang dan  dikatakan sudah basi ‘jual beli ijasah sarjana’. Dengan mudah dan murahnya ijasah tersebut diperjual belikan dengan harga 8-12 juta. Tanpa proses yang nyelimet, dijamin ijasah sudah diperoleh dengan waktu yang singkat.

Transaksi ini kalau dilihat dari hukum jual beli ,boleh disebut, bersifat sah dan legal, yang bertanda tangan di ijasah dan transkip adalah pejabat dari PT yang bersangkutan dan yang lebih membuat terperangah, sang produsen penjual ijasah merupakan insitusi pendidikan resmi yang terdaftar di Kopertis wilayah VII.  Sehinga ijasah tesebut bisa (dikatakan) asli walaupun dibuat secara instan tanpa ada proses transfer ilmu secara periodek sesuai aturan perkuliahan di PT untuk menggapai gelar sarjana

Memori kita mungkin masih belum bisa melupakan peristiwa heboh sekitar tahun 1999. Pada saat itu, Indonesia dipenuhi dengan program-program pendidikan yang menawarkan gelar MBA. Mengejar gelar MBA seperti mengikuti acara kuis di layar kaca. Semakin mudah program kuis yang ditawarkan, semakin berjibun peminat yang mengikuti. Untuk mengikuti kuis tersebut nggak perlu orang yang cerdas atau mempunyai kapasitas keilmuan tertentu yang penting bisa tampil di layar kaca dan  keren. Demikian juga ketika mengikuti program MBA, nggak usah risau ada transfer ilmu atau tidak yang penting dapat Ijasah, kemudian dibelakang nama sudah ada embel-embel gelar MBA.

Episode buruk dunia perguruan tinggi di Indonesia tidak akan pernah usai. Pasar selalu terbuka lebar untuk menjalani transaksi demi menggapai investasi masa depan dengan cara mudah dan instant. Dan produsen pencetak ijasah tidak berubah masih seperti yang dulu-dulu, dan mungkin pelakunya juga masih sama, yah itu-itu juga.

Kalu mau ditelusuri lebih jauh, ada bentuk jual beli keilmuan yang selama ini berkembang di PT.  Pertama bisa bersifat soft sell. Ada beberapa dosen yang menjual nilai dengan cara tersamar, namun  proses getok tular cepat menyebar dikalangan mahasiswa pengikut mata kuliah dari dosen bersangkutan. Dan untuk bertransaksi juga dilakukan secara halus, ada koordinator mahasiswa yang telah ditunjuk untuk bernegosiasi dengan sang dosen. Praktek tersebut sudah berjalan  cukup lama  namun sulit untuk terdekteksi karena terjadi pada silent market. Para penjual dan pemebeli tahu sama tahu alias tst.

Kedua, medium sell, pada tataran ini  Transaksi ini kalau dilihat dari hukum jual beli ,boleh disebut, bersifat sah dan legal, yang bertanda tangan di ijasah dan transkip adalah rektor dan dekan dari fakultas yang bersangkutan dan yang lebih membuat terperangah, sang produsen penjual ijasah merupakan insitusi pendidikan resmi yang terdaftar di Kopertis wilayah VII.  Sehinga ijasah tesebut bisa (dikatakan) asli walaupun dibuat secara instan tanpa ada proses transfer ilmu secara periodek sesuai aturan perkuliahan di PT untuk menggapai gelas sarjana. .

Sang wasit pendidikan, Kopertis VII tidak bisa berbuat apa-apa. Satu-satunya jurus terandal yang bakal (mungkin) mereka lakukan adalah memperketat mekanisme laporan tiap semester yang selama ini berjalan, dan kalau langkah ini masih mental, Kopertis akan mengadu ke induk organisasi  lebih tinggi, yakni DIKTI untuk melakukan pembinaan yang dianggap perlu. Jika mash tidak ada perubahan, Perguruan Tinggi tersebut AKAN (sengaja pakai huruf besar karena impossiblenya juga besar) ditutup (Jawa Pos, 20/9/2008).

Bisa saja kejadian tragis yang diungkap jawa pos (18-19/9/2008) hanya merupakan bagian kecil  dari gunung es  wajah kelam dunia pendidikan Indonesia selama ini. Rintisan prestasi yang telah coba disemai oleh beberapa PT yang ingin  mampu berperan dan bersaing di era global luntur oleh  sebuah prestise instant oleh segelintir peselencar pendidikan yang menjadikan pilihan utama mereka, daripada prestasi yang bisa membekas sampai ke anak cucu.

Pemain dibalik kabaret jual beli ijasah tersebut sudah pasti bukan orang-orang yang buta tentang pendidikan bahkan pendidikan tinggi. Mereka adalah orang-orang yang menempatkan gelar di depan atau di belakang nama mereka. Dan gelar yang mereka sandang, terlepas didapat dari usaha yang sebenarnya atau sebaliknya, merupakan pijakan keilmuan dasar yang menjadi kompas kemana mereka akan belayar. Apakah ilmu tersebut akan terus ditekuni dan disebarkan atau sekedar sebagai barang dagangan.

Pada dasarnya prespektif keilmuan tidak bebas nilai Namun pijakan tersebut memiliki kecondongan dan akan ikut serta beradaptasi dengan subjek dimana proses keilmuan dan kesarjanaan itu berasal. Ketika proses jual beli lebih kental daripada proses transfer ilmu, maka dalam realitas keseharian akan nampak prespektif nilai moral terpinggirkan oleh nilai hedonis.

Seandainya fenomena diatas telah, sedang, dan akan terjadi, maka Tatanan nilai sosial yang lebih cenderung pada praktek kapitalisasi mulai menjadi suatu budaya baru. Manusia-manusia kapitalis mulai berkeliaran disekitar kita dengan menekankan kalkulasi cost-benefit yang ada pada proses penalaran mereka. Sehingga ketakutan adanya kapitalisasi dunia pendidikan yang selam ini telah diungkapkan oleh para pemerhati pendidikan memang benar-benar sedang dalam proses menjadi secara simultan.

Krisis moral keilmuan yang telah berproses di dunia pendidikan harus disikapi bukan sebagai suatu bencana tsunami yang akan memporak porandakan tatanan nilai dasar pendidikan yang telah dibangun dengan susah payah oleh para founding father pendidikan. Namun ada hikmah masih terkubur yang harus digali secara bersama untuk mendetekti ulang  penyakit penyakit yang ada.. Bagaimana pendapat anda?

**************C’MOEL*******************

PROGRAM STUDI PERTANIAN DI PERSIMPANGAN JALAN

Program Studi Pertanian di Persimpangan Jalan

Oleh: Mulyanto*

Pagelaran memperebutkan kursi SNMPTN telah selesai dihelat, memasuki awal ramadhan ini, adik adik yang diterima di SNMPTN memulai lembaran baru dengan embel-embel MAHASISWA. Ada rasa bangga dalam dada mereka ketika bisa berkuliah dan mampu menembus persaingan yang sangat-sangat keta.

. Ada yang luar biasa bagi peminat kursi SNMPTN, yakni jumlah pesertanya tidak pernah mengalami kemerosotan tetapi sebaliknya setiap tahun selalu terjadi peningkatan.  Pada tahun ini secara nasional peserta yang berkompetisi  sudah menembus angka 400.000 dibanding tahun lalu sekitar 380.000 peserta. Itupun panitia tingkat nasional masih kewalahan dengan menambah 30.000 formulir. Pembengkakan jumlah peserta terutama pada jurusan IPA dan IPC ( kompas.com./26/6/2009).

Prodi-prodi favorit masih menjadi tujuan para peserta, terutama prodi yang  langsung bersentuhan dengan prospek yang menjajikan sebagai pijakan untuk meniti karir. Sebagai ilustrasi dari data yang terekam pada tahun lalu, prodi kedokteran msih merupakan prodi yang tidak pernah sepih peminat.

Diterima dan bisa berkuliah melalui jalur SNMPTN bukan saja sebuah prestasi mampu melewati ketatnya sebuah persaingan. Tetap juga  merupakan prestise tersendiri, karena kuliah di PTN bisa menaikkan imej keluarga di masyarakat.

Namun faktor terakhir yang lebih dominan diantara keduanya adalah masalah pulus (duit), sebab dari beberapa program saringan masuk diselenggarakan oleh PTN, jalur inilah yang tidak menguras kantong terlalu dalam.

Dibalik kegembiraan para calon mahasiswa baru PTN, ada nada keprihatinan dirasakan oleh para penyelengara PT. Kekhawatiran itu timbul karena ada beberapa program studi kekurangan peminat. Ada sekitar 9.019 bangku kosong alias tidak diminati  dari 22% calon mahasiswa yang diterima dari keseluruhan 378.054 orang peserta pengikut SNMPTN (Kompas 1/8). Dari angka di atas, 2.894 kursi kosong tanpa peminat berasal dari program studi pertanian dan peternakan (Kompas 2/8).

Melihat fakta seperti ini, koordinator penilai SNMPTN, Priyo Suprobo, memaparkan kekhawatiran tentang anomali yang sedang terjadi dan mungkin akan  berlanjut, mengingat Indonesia sebagai negara agraris dan pernah dikenal berswasembada pangan (Kompas 1/8).

Kegelisaan itu langsung mendapat respon kilat dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, Fasli Jalal, bahwa untuk mengatasi turunnya minat calon mahasiswa mengambil jurusan pertanian, pendidikan pertanian ke depan akan difokuskan pada dua bidang, yakni agroteknologi/agro-ekoteknologi dan agribisnis. Selain itu, praktik-praktik teknologi modern, teknologi informasi, dan komunikasi juga akan diperkuat. Menurutnya berkurangnya minat lulusan SMA memilih bidang pertanian karena bidang tersebut terlalu spesifik dan bersifat monodisiplin, serta berorientasi pada aspek pendalaman ilmu (Kompas 2/8).  .

Penulis hanya bisa mengelus dada, melihat reaksi pemerintah sebagai penyelenggara PT tertinggi yang selalu terlambat dalam mengambil sebuah kebijakan kedepan, akan tetapi respon tersebut selalu diimbangi dengan tindakan sesaat yang lebih bersifat emosional.

Mungkin saja dengan menempelkan teknologi pada program pertanian mampu menjadi sebuah solusi alternatif.  Tetapi jangan sampai memberi status khusus kepada teknologi seolah-olah teknologi adalah suatu hukum alam (Naisbith, 2001:21). Sehingga sayang sekali kalau pada perjalanannya nanti, kecenderungan teknologinya lebih dikedepankan dibanding dengan program pendidikan pertanian di Indonesia yang mempunyai ciri khas tersendiri.

Keunikan serta keautentikan program studi pertanian yang bersentuan langsung dengan sosio kultural bangsa Indonesia, merupakan warisan tak ternilai dalam pengembangan budaya dasar keilmuan yang pernah ada dan mungkin pula akan membawa Indonesia menjadi rujukan keilmuan secara global. Seperti diungkapkan oleh Naisbith,  “tatkala dalam zaman yang serba hitech sudah sulit membedakan yang nyata dari yang semu, dunia bisnis justru merangkul erat keunikan dan keautentikan. Keunikan dan Keautentikan dapat sangat berhasil secara komersial” ( 2001:23).

Sehingga vonis yang dijatuhkan bahwa program pertanian terlalu spesifik dan bersifat monodisiplin, serta berorientasi pada aspek pendalaman ilmu menjadi tamparan tersendiri pada proses pengajaran yang selama ini sudah berjalan.  Karena, disisi lain Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan IPB, Yonny Koesmaryono mengungkapkan kondisi menyedihkan ini karena pemerintah tidak serius menempatkan pertanian sebagai motor penggerak pembangunan.

Lebih menohok lagi, Guru besar sosial ekonomi dan industri UGM, M Maksum, memaparkan adanya kecenderungan generasi sekarang meninggalkan program studi pertanian sebagai pilihannya karena nilai tambah dari sektor ini telah terhadang dan tidak ada potensi yang menjanjikan bagi sarjana pertanian (Kompas 2/8)

Kalau mau menarik benang merah, mengapa proritas utama para peserta memilih program studi tersebut dan memilah program-porgram tertentu menjadi program favorit, seperti kedokteran., Teknik Informatika, Teknik Industri dan Teknik elektro yang setiap tahun selalu kebanjiran peminat.  Hal ini tidak terlepas bayang-bayang indah masa depan yang diciptakan oleh para penyelenggara pendidikan.

Pertama, pada tahap pendidiklan dasar, pondasi pemikiran siswa sudah mulai dicuci otak bahwa pendidikan bukan lagi merupakan long life education, dimana dasar sebuah pendidikan dan pengajaran adalah mempelajari sebuah ilmu didasarkan dari suatu minat untuk mencintai, bergumul dan mengembangkan ilmu itu sendiri. Akan tetapi paradigmanya sudah bergeser bahwa menuntut ilmu bagian dari long life investment, mencari dan menekuni sebuah ilmu untuk menggapai keberhasilan secara materi menjadi faktor dominan tujuan pokok anak didik.

Pergeseran perilkau itu terus berlanjut. Para calon mahasiswa sebagai konsumen semakin tercerahkan dengan membanjirnya informasi di benak mereka. Seorang enlightened customer, bukan konsumen yang berada dalam gelap seperti dulu lagi. Tapi, dia punya pandangan jauh ke depan dan bisa mempengearuhi orang lain supaya bisa ikut percaya pada visinya itu. Seorang konsumen yang tercerahkan adalah konsumen yang dalam menentukan pilihan pembelihannya selalu memakai pertimbangan jangka panjang (Kertjaya, 1996:17).

Fenomena ini semakin tumbuh subur karena pemerintah secara berkala memberi pupuk dengan kebijakan yang inkonsisten serta pola pengajaran mengacu pada unsur kognitif.  Ketika polemik terus berkembang, muncullah dewa penolong, Lembaga Bimbingan Belajar yang semakin lama keberadaannya tidak bisa dipisahkan dengan lembaga pendidikan formal. Bahkan institusi formal pun, kalau mau dikatakan,  saat ini menjadi kepanjangan tangan LBB.

Ada kurikulum tambahan yang hukumnya ‘wajib’ bagi mereka yang  sudah duduk ditingkat akhir untuk ikut LBB yang diadakan oleh sekolah secara internal atau ikut LBB diluar.  Dan irosnisnya hampir sebagian besar para pengajar, siswa bahkan orang tua percaya dengan mengikuti program tersebut, prestasi atau lebih tepatnya nilai mereka akan ikut terdongkrak.

Bagi mereka yang sudah duduk ditingkat akhir SMU, ada target ganda yang diinginkan, yakni tidak hanya lulus Ebtanas dengan perolehan NEM dengan standar minimal yang telah ditetapkan oleh pemerintah akan tetapi pencapaian berikutnya  lolos saringan SNMPTN di prodi favorit.

LBB sebagai lembaga penganut mashab komersial tidak menyiakan-nyiakan peluang ini. Untuk mempromosikan lembaga mereka, peserta program diprovokasi untuk bisa menembus PTN dan prodi favorit yang menjadi incaran. Mereka dipacu latihan bank soal SNMPTN dengan metode praktis. Metode itulah yang mereka jual kepada para peserta untuk mencapai keberhasilan sesaat. Karena keberhasilan mereka merupakan nilai tambah tersendiri bagi LBB tersebut untuk berpromosi menggaet peserta program pada tahun berikutnya.

Kedua, ketika stempel kapitalisasi pendidikan terlanjur menempel pada dunia pendidikan di Indonesia, sehingga sangat sulit menghapus brand tersebut yang sudah berposisi di otak masyarakat. Untuk meredam komentar-komentar miring tersebut, PTN, yang suatu saat bermetamorphose menjadi BHMN,  apalagi yang sudah berganti baju menjadi BHMN seharusnya mulai membentuk peta kognitif, meminjam istilah Rhenald Kasali, tidak hanya untuk mereformulasikan tujuan dasar pendidikan, tetapi lebih mendesak mensinergikan dikotomi yang selama ini berkembang antara penekanan aspek funngsi yang mempunyai peran idealis menelorkan para cerdik cendekia bebas dan inovatif untuk bertapak tilas tapal-tanpa-batas rdengan  realitas dunia usaha  sebagai partner strategis yang bisa membumikan ide-ide serta menelorkan suatu karya ilmiah, yang merupakan pijakan dari PP No.15/1994, berdaya guna bagi perkembangan dunia usaha, sudah menjadi keharusan.

&&&&&&&&&